Dalam sebuah jaringan komputer Anda dapat melakukan
berbagai optimasi untuk
menjaga dan meningkatkan kinerja jaringan. Beberapa teknik optimasi jaringan yang dapat Anda lakukan
antara lain dengan monitoring koneksi,
monitoring trafik, remote monitoring, dan lain sebagainya. Hal ini sangat penting terutama dalam
mengelola sebuah jaringan komputer
yang besar misalnya pada sebuah perusahaan agar aktivitas data tetap terkendali. Selain itu, dalam
mengatur jaringan komputer Anda juga
harus memperhatikan perilaku pengguna yang berpotensi merusak jaringan agar dapat mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan.
Monitoring Koneksi
Monitoring
koneksi dilakukan untuk mengetahui kondisi koneksi dalam suatu jaringan komputer, mana yang bekerja dengan
baik dan mana yang tidak. Hal ini
dapat Anda lakukan dengan melakukan ping ke beberapa host, server, router, dan switch yang
penting untuk memastikan koneksi
dalam suatu jaringan tersebut baik atau tidak.
Tersedia
program-program sederhana yang bisa digunakan oleh administrator untuk membuat
daftar alamat IP host dan secara periodik
melakukan
ping alamat tersebut. Jika ada masalah koneksi, program akan memperingatkan
administrator melalui output ping. Cara ini merupakan cara yang paling kuno dan
tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa sama
sekali.
Teknik
monitoring ini hanya akan memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun
monitoring dan perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi
router, switch, bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang
sedang down. Cara ini tidak memberikan data yang sebenarnya kecuali semua komputer yang terkoneksi pada jaringan dalam keadaaan menyala.
Untuk
mengetahui komputer dalam suatu jaringan
terkoneksi atau tidak, ada
beberapa perintah untuk mengetesnya seperti perintah IPCONFIG (untuk memeriksa konfigurasi
komputer lokal atau IP komputer itu sendiri), TRACERT (untuk memeriksa rute
atau jalur koneksi pada suatu host), dan PING (untuk koneksi offline maupun
online host).
IPCONFIG merupakan tools untuk menampilkan pengesetan jaringan yang digunakan oleh sebuah komputer. Seorang administrator sebelum
menggunakan tools lainnya sebaiknya
memeriksa hasil tool ini terlebih dahulu. Pastikan bahwa konfigurasi yang
dimasukkan secara manual atau yang didapatkan dari server DHCP sudah valid.
Pilihan perintahnya antara lain ipconfig,
ipconfig/all, ipconfig/release, ipconfig/renew.
Misalnya,
Anda ingin tahu ke berbagai host apakah terkoneksi atau tidak, Anda dapat
mengikuti langkah berikut:
1. Klik tombot Start --> Run.
2. Pada jendela Run, ketikkan CMD kemudian klik OK.
Atau dapat juga dengan menekan Enter
pada keyboard.
3. Ketikkan tracert kemudian diikuti dengan IP
Address yang dituju, misalnya C:\>tracert
192.168.168.2, kemudian tekan Enter.
4. Jika anda ingin mengetahui
IP komputer yang ada pada jaringan lokal, lakukan langkah yang sama. Klik Start > Run > ketikkan cmd, kemudian ketikkan IPCONFIG pada MS-DOS Prompt, kemudian
tekan Enter. Akan muncul Windows IP
Configuration, informasi yang ditampilkan adalah IP Address, Subnet Mask,
Kemudian Default Gateway.
5. Jika Anda ingin mengetahui
komputer satu dengan yang lainnya saling terhubung dalam suatu jaringan, dapat
dilakukan dengan cara klik Start >
Run > ketikkan PING (IP Address
yang dituju). Misalnya, PING
192.168.168.1.
6. Setelah Anda ketikkan
alamat IP Address-nya, klik OK atau
tekan Enter. Jika muncul informasi
berikut, maka komputer tersebut terkoneksi dengan komputer Anda. Jika tidak,
maka yang muncul adalah informasi Request
timed out.
7. Anda dapat menambahkan -t
pada perintah ping yang fungsinya adalah melakukan ping pada alamat yang
ditentukan hingga proses ping dihentikan.
Ada beberapa pesan yang mungkin muncul jika ping tidak berhasil, antara lain:
Ada beberapa pesan yang mungkin muncul jika ping tidak berhasil, antara lain:
· TTL Expired in Transit, artinya jumlah hop
(router) yang dilalui untuk berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi
TTL (Time to Live). Gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan
ping.
· Destination Host Unreachable, artinya paket yang
dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan. Biasanya disebabkan oleh table routing
yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop di atasnya.
· Request Timed Out, artinya pesan echo replay tidak dapat diterima
kembali dalam waktu yang sudah ditentukan.
· Ping request could not find host, artinya resolving domain server
tersebut pada komputer Anda tidak dapat menterjemahkan ke IP address. Hal ini
biasanya karena pengesetan DNS client masih keliru atau komunikasi dengan DNS
server terganggu/terputus.
Selain itu, Anda dapat juga menggunakan perintah lain
untuk mengetahui berbagai informasi koneksi jaringan tersebut, misalnya
perintah berikut:
· Nslookup, perintah ini digunakan untuk mendiagnosis layanan DNS
server, melakukan query untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau
sebaliknya. Tools nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail
server) atau ns (nameserver) yang bertanggung jawab dalam suatu domain.
· Pathping, perintah ini digunakan untuk mengukur network
latency dan network loss pada hop tertentu di antara alamat asal dan alamat
tujuan. Anda bisa menggunakan PathPing (Pathping. exe) untuk troubleshooting
masalah konektivitas IP. PathPing merupakan command-line tool yang melacak rute
jaringan. zia menggabungkan fitur Ping (Ping.exe) dan Trace Route (Tracert.exe),
dengan fitur yang tidak ada pada kedua tool tersebut.
PathPing mengirim paket jaringan ke setiap router pada
waktu berjalan ke alamat IP akhir pada jaringan tujuan, dan kemudian melaporkan
informasi pada waktu paket berjalan dari satu router ke router lainnya. Karena
PathPing menampilkan tingkat kehilangan paket diseluruh segmen router atau
link, Anda bisa menggunakannya untuk mengidentifikasi router atau link yang
terhambat, dan menyebabkan masalah pada jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar